Motor listrik adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Jadi hal ini berbeda dengan generator listrik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Maka jangan sampai salah dalam mengartikannya. Pada dasarnya motor listrik terdiri atas dua bagian utama, yakni rotor dan stator. Rotor sendiri merupakan bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu (as). Sedangkan stator justru kebalikannya, yakni bagian dalam motor listrik yang tidak berputar (diam) yang berfungsi sebagai stationer dari rotor itu sendiri dan membentuk medan magnet untuk mengatur perputaran rotor.
Berdasarkan sumber tegangannya motor listrik dibedakan menjadi dua, yakni motor listrik AC (Alternating Current dan motor listrik DC (Direct Current), Jadi motor listrik AC bekerja dengan tegangan bolak balik sedangkan DC dengan tegangan searah. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan mengenai motor listrik.
Jenis-jenis Motor Listrik
1. Motor Listrik DC
Prinsip dan Cara kerja Motor DC secara umum adalah sebagai berikut :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau sering disebut sebagai torsi yang nantinya berguna untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam sebuah motor DC ada beban keluaran tenaga putar atau torsi yang sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Untuk itu berikut kategori umum dari beban motor tersebut.
- Beban dengan energi konstan yaitu beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
- Beban torsi konstan yaitu beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya tapi torsinya tidak bervariasai.
- Beban dengan variabel torsi yaitu beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi.
Selanjutnya motor DC ini juga masih dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Motor DC self excited yakni motor DC dengan sumber daya sendiri
- Motor DC separately excited yakni motor DC dengan sumber daya terpisah
Motor self excited juga masih dibedakan lagi menjadi 3 yakni :
- Motor DC shunt
- Motor DC seri
- Motor DC Gabungan shunt dan seri
Kelebihan dari motor DC ini adalah sebagai berikut :
- Sebagai pengendali kecepatan yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Yakni hanya mengatur tegangan dinamo dan arus medan. Artinya dengan meningkatkan tegangan dinamo maka kecepatan motornya akan meningkat. Begitu juga dengan menurunkan arus medan maka akan meningkatkan kecepatam motor.
- Tidak memiliki kerugian daya reaktif dan tidak menimbulkan harmonisa pada sistem tenaga listrik yang mensuplainya.
- Memiliki akurasi kontrol yang tinggi
- Memiliki torsi yang tinggi
- Mudah di kontrol dan sederhana
2. Motor Listrik AC
Motor arus bolak balik (AC) merupakan motor yang digerakkan dengan arus AC. Seperti halnya motor DC, Motor AC juga ada stator dan rotornya. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak. Berdasarkan klasifikasinya motor AC ada dua jenis yakni jenis induksi dan synchronous motor. Motor induksi adalah motor yang bergerak lebih lambat daripada supply frequensinya. medan magnet yang ada didalam rotor dihasilkan karena adanya arus yang terinduksi. Sedangkan synchronous motor akan berputar jika kecepatannya sesuai dengan supply frekwensinya. Medan magnet yang ada di rotor dihasilkan oleh arus yang dialirkan melalui slip ring atau oleh olah magnet yang permanent.
Berdasarkan dari segi hubungan putaran dan frekuensi fluks magnet stator, motor AC ada dua jenis :
- Motor sinkron (motor serempak) yakni putaran motor sama dengan putaran fluks magnet stator. motor tidak dapat berputar sendiri meski lilitan stator telah dihubungkan dengan tegangan luar.
- Motor asinkron (motor tak serempak), yakni putaran rotor tidak sama dengan putaran fluks magnet statornya.
Berasarkan jumlah fasa tegangan yang digunakan. Motor AC ada dua jenis yaitu :
- Motor satu fasa yakni tegangan yang pada stator untuk menghasilkan tenaga mekanik hanya satu fasa.
- Motor tiga fasa yang membutuhkan tiga fasa tegangan untuk menghasilkan tenaga mekanik.
Prinsip kerja motor AC ini adalah perputaran motor pada mesin arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar atau dengan kata lain adanya fluks yang berputar yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan Putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak. Kecepatan putar medan magnet dikenal sebagai kecepatan sinkron (Ns). Kecepatan sinkron sama dengan 120 frekuensi di bagi jumlah kutub (P). Kecepatan sinkron akan mengecil jika jumlah kutub meningkat. Ns = 120 *f / P.
Motor listrik AC ini banyak diaplikasikan pada peralatan rumah tangga, seperti blender, mixer, pompa air dan sebagainya. Yang jelas tegangan penyuplainya adalah arus AC.
0 Komentar Untuk "Jenis-jenis Motor Listrik Beserta Penjelasannya"
Post a Comment
Komentar yang Anda kirim akan terlihat setelah admin menyetujuinya dan Mohon maaf link aktif dan kata berbau syara' tidak akan dipublikasikan. Terimakasih atas kerjasamanya.