Alat ukur dalam dunia elektronik maupun kelistrikan sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja untuk bidang elektronika lebih mengarah ke komponen dan tegangan rendah, sedangkan pada listrik lebih ke tegangan tingginya. Misalnya kalau kita tahu yang namanya TV, Radio, Amplifier dan sejenisnya tentu hubungannya dengan elektronika, Namun jika tentang instalasi listrik, Pembangkit listrik, Generator dan sebagainya tentu hal ini lebih ke arah kelistrikan.
Penggunaan alat ukur menjadi hal yang sangat penting dalam dunia elektronika dan listrik. Sebab dengan adanya alat ukur kita bisa mengetahui kerusakan, mengecek kondisi dan mengukur perlengkapan yang diinginkan. Seiring dengan berjalannya tekhnologi yang semakin canggih maka alat ukur digital lebih dikedepankan dibanding dengan sistem manual. Meski begitu tidak sedikit orang lebih memilih penggunaan alat ukur manual karena beberapa sebab.
Macam-macam alat ukur Elektronika dan Listrik
1. Ohm Meter
Merupakan sebuah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur suatu hambatan (tahanan) pada komponen elektronika, Selain itu alat ini juga banyak digunakan untuk mengecek putus atau tidaknya suatu komponen, kabel listrik, saklar, lampu dan sebagainya. Hal ini karena kita bisa memanfaatkan 0 (nol) ohm yang menunjukkan bahwa alat tersebut tidak memiliki hambatan atau sedikit hambatan. Sehingga jika ada suatu komponen maupun alat kelistrikan yang putus otomatis ohm meter tidak akan menunjukkan ke 0, bahkan tidak bergerak sama sekali. Namun hal tersebut tergantung dengan komponen atau alat yang diukur.
2. Ampere Meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, baik itu arus searah (DC) maupun bolak-balik (AC) Sehingga kita bisa mengetahui berapa ampere arus yang mengalir pada suatu penampang kawat (kabel) atau pada suatu rangkaian. Dengan begitu kita bisa melihat seberapa kuat arus listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik atau power supply.
3. Volt Meter
Merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur Tegangan listrik baik itu AC (Alternating Current) maupun DC (Direct Current). Biasanya kita sering melihat alat ini terpasang secara langsung pada pembangkit listrik seperti Genset, Stabilizer/ Stavol, Generator tenaga Diessel atau pembangkit listrik lainnya. Namun saat ini Volt meter sebagai alat ukur sudah disatukan dengan alat ukur lainnya.
4. AVO meter/ Multimeter
AVO (Ampere Volt dan Ohm) meter merupakan gabungan dari ketiga alat ukur diatas, biasanya orang juga menyebutnya dengan multimeter. Fungsinya tentu lebih banyak yaitu bisa untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan. Sehingga alat inilah sekarang yang banyak dipakai oleh para teknisi elektronika maupun listrik. Alat ukur ini biasanya dilengkapi dengan saklar selektor untuk mengubah posisi Ampere, Volt dan Ohm. Jadi kalau hendak menggunakan alat ini kita harus menyesuaikan selektor dengan alat yang hendak kita ukur.
5. Watt Meter
Alat ini berfungsi untuk mengukur daya, power atau rate supplay energi listrik. Sehingga kita bisa mengetahui berapa watt energi listrik yang dihasilkan oleh sumber energi listrik atau yang mengalir pada suatu rangkaian.
6. kWh Meter
kWh meter merupakan sebuah alat yang biasa terpasang dirumah atau gedung yang berlangganan energi listrik PLN. kWh merupakan singkatan dari Kilo Watt Hour yang berfungsi untuk mencatat penggunaan daya listrik para pelanggan. Sehingga pihak PLN bisa mengetahui jumlah energi listrik yang dipakai para penggunanya dan bisa menjadi referensi dalam menentukan beban biaya tagihan listrik tiap bulan. Saat ini kWh meter ada dua jenis yaitu kWh Prabayar (menggunakan pulsa listrik) dan Pasca bayar.
7. Frekwensi meter
Frekuensi meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam dan sebagainya. Admin sendiri belum pernah memakai alat ini, jadi mohon maaf jika cara penggunaannya belum dicantumkan.
8. Osciloscope
Merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dalam bentuk signal digital. Osiloskop biasanya dilengkapi dengan tabung CRT atau sinar katoda. Piranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katoda. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal berkelanjutan sehingga hasilnya bisa untuk pembelajaran atau proses problem solving suatu rangkaian
9. Generator fungsi
merupakan alat ukur yang banyak digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan dan merupakan bagian dari peralatan uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali. Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.
10. Megger
Megger banyak digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari peralatan listrik maupun instalasi listrik, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah. Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi Kabel tegangan tinggi, Kabel tegangan rendah, Transformator, dan peralatan listrik lainnya.
Lihat juga cara menggunakan multimeter untuk pengukuran
Itulah 10 alat ukur listrik dan elektronika yang biasa dipakai oleh para petugas listrik, teknisi dan pemula dalam proses pengukuran elektronika dan listrik, semoga bermanfaat.
0 Komentar Untuk "Jenis Alat Ukur Elektronika dan Listrik Beserta Fungsinya"
Post a Comment
Komentar yang Anda kirim akan terlihat setelah admin menyetujuinya dan Mohon maaf link aktif dan kata berbau syara' tidak akan dipublikasikan. Terimakasih atas kerjasamanya.