Setiap kapasitor/ Kondensator biasanya mempunyai kode angka yang menunjukkan nilainya. Kapasitor ini banyak sekali difungsikan sebagai perata arus, penyimpanan muatan arus listrik sementara, Seperti yang kita tahu satuan dari kapasitor adalah Farad (F). Satu Farad saja sudah menunjukkan nilai yang cukup besar pada kapasitor. Untuk itu biasanya nilai yang paling banyak digunakan adalah dibawah 1 Farad. Diantaranya adalah: Pico Farad (pF), Nano Farad (nF), dan Micro farad (µF). 1.000.000.000pF = 1.000.000nF = 1.000µF = 1F
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai komponen elektronika, fungsi dan jenisnya. Kapasitor berdasarkan polaritasnya ada dua yaitu bipolar dan nonpolar. Untuk kapasitor bipolar berarti memiliki kutub positif dan negatif. Sedangkan non polar berarti tidak punya kutub, artinya dalam pemasangannya boleh dibolak-balik. Nah berikut ini adalah contoh mengenai cara membaca nilai angka pada badan kapasitor yang perlu kita ketahui.
1. Membaca Nilai Kapasitor Bipolar
Pada kapasitor bipolar biasanya pada body ditandai dengan garis lurus sebagai penanda kutub negatif. Biasanya jika kita beli baru maka kaki negatif akan lebih panjang ketimbang positifnya. Jenis ini contohnya adalah Elco (Electrolit Condensator). Pada badan elco ada nilai kapasitas dan Tegangan maksimumnya. Jadi Elco hanya bisa digunakan untuk arus DC / searah saja.
Misalnya pada body elco tertera nilai 470µF 50V
Berarti kapasitor tersebut memiliki nilai 470µF = 0,47F = 470000nF.
Tegangan maksimum yang boleh diberikan adalah 50Volt DC
Contoh lagi misalnya pada body elco tertera angka 0,22µF 10V
Berarti elco tersebut bernilai 0,22µF = 220nF = 220000pF
Tegangan maksimal yang bisa dialirkan adalah 10V DC.
Seandainya elco tersebut diberikan tegangan melebihi batas maksimum, atau terpasang terbalik, maka biasanya elco akan rusak bahkan bisa meledak. Untuk cara mengukurnya silahkan lihat tentang cara mengukur elco dengan multimeter
2. Membaca Nilai Kapasitor Non polar
Jenis Kapasitor nonpolar diantaranya adalah Kapasitor keramik, milar, kertas, polyester, mika dan sebagainya. Semua Kapasitor tersebut tidak memiliki polaritas. Kapasitor jenis keramik biasanya memiliki nilai yang paling rendah. Contoh nilai dari jenis kapasitor ini adalah sebagai berikut:
Contoh pertama, Sebuah kapasitor tertera angka 10, berarti nilai kapasitor tersebut adalah 10pF
Contoh kedua,Sebuah kapasitor keramik tertera sebuah angka pada bodinya yaitu 223
Jadi untuk menghitungnya adalah:
Angka
pertama dan kedua sebagai angka nilai pertama, sedangkan angka ketiga
adalah jumlah nolnya. Itulah cara gampangnya untuk menghitung nilai
kapasitor ini. Jadi nilai dari kapasitor tersebut adalah : 22000pF = 22nF = 0,022µF
Contoh ketiga, Sebuah kapasitor tertera angka 4µF +/-10% 250VAC
Berarti nilai kapasitor tersebut adalah 4µF = 4000nF dengan toleransi +/- 10% dan Daya maksimal 250 VAC.Toleransi menunjukkan perubahan nilai terendah atau tertinggi pada kapasitor tersebut. Jadi untuk melihat nilai toleransinya adalah
4000nF x 10% = 400nF4000nF + 400nF = 4400nF4000nF - 400nF = 3600nF
Jadi nilai kapasitor tersebut berkisar antara 3600nF hingga 4400nF.
Sekarang bagaimana? mudah bukan cara untuk membacanya. Untuk itu tidak perlu bingung lagi dengan nilai yang tertera pada body kapasitor, karena anda sekarang sudah pandai membacanya.
Sangat jelas...
ReplyDeleteApakah kapasitor sederhana seperti Elco dapat menggantikan peran aki pada motor?
Terimakasih
Tidak bisa menurut saya mas, karena penyimpanan muatan listrik elco bersifat sementara
ReplyDeleteMas untuk pengangkatan arus dari genset,saran nya yg bagus menggunakan elco yg berkapasitas brp uf ya
ReplyDeleteMaksudnya pengangkatan gimana mas kurang paham saya
ReplyDelete